Laman

Jumat, 12 Desember 2014

Harga Diri

Assalamualaikum wr.wb Ukhti Ukhti Cantik dan Ikhwan Ikhwan Cakep ^^
Kali ini saya ingin membahas tentang “Harga Diri” yang kebanyakan orang menilainya dari UANG..
Dan saya menulis ini ketika melihat salah satu reality show di stasiun TV swasta yang salah satu bintang tamunya secara tidak langsung menganggap “Harga Diri” dinilai dari uang..
Silahkan disimak yah..

Terkadang saya heran dengan perempuan yang mempertahankan harga dirinya didepan suami dengan tidak meminta uang kepada suaminya. Apakah dengan meminta uang pada suami itu sudah membuat harga diri seorang perempuan (istri) turun? Memangnya harga diri itu dinilai dari uang yah?
Bukankah sah-sah saja kalau seorang istri meminta uang kepada suaminya? (Selama permintaannya sesuai kemampuan suami). Bukankah memang sudah kewajiban suami kerja dan hasilnya diperuntukkan agar dapat memenuhi kebutuhan  sang istri? Dimana letak harga diri seorang wanita jadi rendah  dengan hal seperti itu?
Lucu kan yah?
Jadi secara tidak langsung, mereka menganggap perempuan yang memilih jadi ibu rumah tangga dan hanya bergantung pada gaji suami lantas “Harga Diri”nya jadi rendah? dan termasuk emak saya gitu?
Jadi jadi jadi menurut mereka kalau mereka punya suami, mereka kekeh gitu yah kerja buat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri?
Lah terus suami kerja hasilnya buat siapa dong? Gak ngehargain banget kan yah?
Toh dalam Islam juga kan udah dijelasin, yang wajib kerja itu suami bukan istri, karena pada hakikatnya tugas seorang istri itu yah bukan menghasilkan uang, tapi cukup kerja mengurus rumah tangganya dengan baik dan benar.
Entah mereka dapat pikiran seperti itu darimana, mungkin karena adanya kesamaan gender, jadi mereka berpikir jika lelaki bisa perempuan juga harus bisa.
Dan entah itu “Harga Diri” ataupun Gengsi untuk tidak bergantung dengan suami rasanya sangat lucu bagi saya. Ttoh bukankah peluang suami melakukan hal negatif diluar rumah lebih besar? karena sang suami menganggap bahwa istri mereka tidak menghargai hasil keringatnya?
Lagi-lagi saya pengen ketawa dengarnya. Ha..ha..ha..
Mungkin mereka cuma memaksakan diri untuk menjaga Gengsi bahkan katanya demi “Harga Diri” mereka.
Hello guys, ukhti-ukhti dan seluruh perempuan .. Please listen to me, Allah swt sudah menciptakan kita (laki-laki dan perempuan) mempunyai kemampuan dan kewajiban masing-masing. Apa yang lelaki bisa lakukan, untuk perempuan yah jangan maksain diri buat bisa melakukan hal seperti lelaki.
Saya tidak mengatakan perempuan tidak boleh kerja,  karena selama niatnya kerja itu baik alias bukan karena menjaga “Harga Diri” di depan suami itu boleh-boleh saja ataupun niat kerjanya untuk membantu ekonomi keluarga yoess silahkan kerja. Dan asal mereka (istri) dapat membagi waktu kerja di luar rumah dan di dalam rumah dengan baik yoess lagi silahkan saja kalian kerja.
Tapi yah sekedar saran, kita kan wanita memang kodratnya yah mengurus rumah tangga, kalau mau dapat pahala yang baik niatkan semata-mata karena Allah swt. kita jadi full ngurusin rumah tangga aja, Allah swt. lebih suka perempuan (istri) yang mengabdikan dirinya untuk mengurus keluarganya (suami dan anak), karena itu salah satu tiket buat kita bisa masuk Surga “Insya Allah”..


Ini sekedar pendapat saya yah.
Ehem…….
“Harga Diri seseorang itu tidak dinilai dari uang, tetapi dari akhlak atau bagaimana seseorang itu bersikap”.
Jadi untuk perempuan yang masih mempunyai pikiran bahwa “Harga Diri” dinilai dari uang…….??????????????
Segeralah perbaiki diri, cuss cuss cuss

Sekian dulu dari saya, mohon undur diri.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin..
Wassalamualaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar